Bali Tersenyum bermula dari inisiatif yang dijalankan di Banjar Berawantangi Taman, Desa Tukadaya, Jembrana pada tahun 2015. Inisiatif ini kemudian dikenal dengan nama Rumah Baca Bali Tersenyum, yang bertujuan untuk menggerakkan literasi di desa. Motivasi utamanya adalah kecintaan terhadap buku, membaca, seni dan film, sekaligus rasa ingin mengenal kembali tradisi dan budaya di kampung halaman.
Pada tahun 2018, Bali Tersenyum mengukuhkan diri sebagai Sanggar Seni Budaya dan Kreativitas mulai 28 September 2018, yang dituangkan dalam AD/ART dan dikukuhkan oleh Kepala Desa Tukadaya sebagai Pokmas dengan Piagam Pengukuhan Perbekel Desa Tukadaya No. 045/321.1/II/2019 tanggal 18 Februari 2019. Bali Tersenyum juga telah menerima sertifikat Standar Pengelolaan Lembaga Seni dari pemerintah Provinsi Bali dengan predikat Pratama Patram Budaya, Nomor: 002/4932/DISBUD tanggal 10 Juli 2021.
Sebagai sebuah komitmen dan menegaskan pijakan, Bali Tersenyum kemudian dikukuhkan sebagai lembaga formal Perkumpulan dengan nama “Sanggar Bali Tersenyum” melalui akta notaris No. 05 tanggal 18 Februari 2023, serta pengesahan dari Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor: AHU-0001269.AH.01.07 Tahun 2023.
Masyarakat yang cinta literasi dan seni, terampil dalam teknologi, serta berperan aktif mengembangkan budaya daerah melalui pendekatan edukatif dan kolaboratif.
Tulisan Bali Tersenyum berwarna putih
Kata Bali menjadi identitas lokasi di pulau Bali. Kata Tersenyum dan warna putih melambangkan niat yang tulus untuk tujuan yang baik.
Kurva simetris berwarna biru
Kurva membentuk bayangan dua belah tangan yang menyatu melambangkan kebersamaan. Bentuk simetris/sama kiri dan kanan melambangkan bahwa seni, budaya dan kreativitas menjadi pemicu keseimbangan otak kiri dan otak kanan serta modal penyeimbang jiwa dan raga. Warna biru mengacu pada warna langit dan lautan yang menjadi bentang cakrawala kreativitas.
Sebagai semangat awal Bali Tersenyum, kegiatan literasi kami anggap memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat. Rumah baca menjadi wadah yang memfasilitasi akses terhadap berbagai jenis bahan bacaan, mulai dari buku-buku sastra hingga materi edukatif, yang sangat jarang tersedia di rumah-rumah masyarakat desa kami. Kami berusaha memberikan tempat bagi anak-anak, remaja, dan masyarakat umum untuk meningkatkan keterampilan membaca, menulis, dan berpikir kritis, mengembangkan imajinasi, dan mendorong diskusi yang membuka wawasan.
Film memiliki daya tarik yang kuat sebagai alat untuk membuka wawasan dan menyampaikan pesan tentang kehidupan dan budaya di berbagai ruang dan waktu. Dengan visual, narasi, dan karakter yang kuat, film mampu mengangkat isu-isu sosial, sejarah, dan antropologi dengan cara yang mendalam dan menggugah emosi.
Menonton film juga dapat menjadi peluang bagi masyarakat kami untuk mengembangkan literasi media; kemampuan dalam menganalisis pesan yang disampaikan melalui gambar, suara, dan narasi. Diskusi yang diadakan setelah menonton film dapat menjadi sarana untuk mengembangkan sikap kritis, mempertanyakan perspektif yang ditampilkan dalam film, serta merangsang perbincangan yang memperluas pemahaman tentang berbagai aspek kehidupan dan budaya.
Belajar seni dan berbagai kegiatan kreatif memiliki manfaat yang luas bagi perkembangan anak-anak dan remaja. Melalui ekspresi seni, kami harapkan anak-anak kami dapat mengembangkan keterampilan kreatif, membentuk identitas diri, serta mengatasi stres dan emosi negatif. Kegiatan seni juga merangsang imajinasi, kemampuan berpikir visual, dan pemecahan masalah secara inovatif. Selain itu, melalui proses berkarya, mereka belajar tentang ketekunan, tahan uji, dan tanggung jawab terhadap hasil karya mereka. Kegiatan seni juga memfasilitasi interaksi sosial dan kerja tim dalam konteks kolaborasi artistik, mengajarkan mereka tentang menghargai perbedaan pendapat dan berbagi ide.
Festival sederhana ini bertujuan untuk mempromosikan literasi, perayaan cerita, kepedulian terhadap lingkungan dan budaya, serta peningkatan kesadaran kemanusiaan. Dalam festival ini, kami mengundang masyarakat untuk berbagi cerita dan pengalaman, menggambarkan semangat kebersamaan dan keanekaragaman dalam masyarakat desa. Kegiatan ini juga sekaligus menjadi gong puncak kegiatan sepanjang tahun di Sanggar Bali Tersenyum.
Bali Tersenyum berfokus pada literasi, sastra, seni, budaya, fotografi, video, film, sebagai bentuk pendidikan luar sekolah. Dalam pengelolaannya, didasarkan pada nilai-nilai kekeluargaan, edukatif, mengacu pada nilai-nilai sosial dan kebudayaan Bali dan Indonesia pada umumnya, serta menjunjung tinggi independensi.
Keanggotaan Bali Tersenyum terbuka bagi seluruh masyarakat, terutama warga Desa Tukadaya dan sekitarnya, yang memiliki minat dalam seni dan budaya kreatif. Anggota diharapkan mematuhi peraturan internal organisasi dan aturan pemerintah Republik Indonesia, serta setuju dan menerapkan prinsip, karakteristik, sifat, dan tujuan dari Bali Tersenyum. Peran aktif dalam berbagai kegiatan organisasi juga diharapkan dari para anggota.
Dengan fokus pada literasi dan seni, organisasi Bali Tersenyum melibatkan anggotanya dalam pengembangan kreativitas dan kesenian. Selain itu, nilai-nilai sosial dan budaya menjadi landasan pengelolaan, mencerminkan komitmen untuk merawat dan memperkaya warisan lokal. Anggota dari berbagai lapisan masyarakat diundang untuk bergabung, mematuhi aturan dan prinsip yang ditetapkan, serta berperan aktif dalam kegiatan yang diadakan. Sebagai suatu wadah yang membuka peluang bagi minat dan bakat seni dan budaya, Bali Tersenyum mencerminkan semangat inklusifitas dan kolaboratif, mengikuti prinsip-prinsip demokratis dan partisipatif.
Untuk menjaga kesinambungan organisasi, upaya dilakukan melalui berbagai langkah, diantaranya, dengan terus mengupayakan kegiatan pelatihan dan pembelajaran guna memberi kesempatan bagi anggota untuk menumbuhkan ide dan keterampilan mereka, yang semoga dapat memunculkan produk seni dan kreatif yang juga memiliki nilai ekonomi. Ada pula upaya untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan publik untuk mendukung visibilitas dan membuka koneksi dengan komunitas yang lebih luas. Kami juga mengembangkan aktivitas media publikasi online dan tradisional sebagai bentuk pendokumentasian dan komunikasi gagasan secara efektif dan berkelanjutan.
Ketua: I Komang Sutirtayasa
Mantan pekerja pariwisata yang kembali ke desa, kini berperan aktif sebagai pengurus banjar dan pengelola hutan desa. Selain itu, memiliki minat dan bakat yang kuat dalam seni lukis.
Sekretaris: I Ketut Kayanata
Pekerja lepas bidang bangunan style Bali yang memiliki perhatian pada kuliner Bali dan menjaga tradisi ngolah dalam komunitas desa.
Bendahara: Desak Gde Yurika Kurnia Dewi
Mantan Broadcaster radio dan produser TV, yang saat ini menjadi voice actor dan mendedikasikan diri mengembangkan kurikulum pengajaran Bahasa Inggris untuk anak-anak.
Pengawas/Penasehat:
I Made Suarbawa
Pekerja bidang audio visual yang juga menulis, membuat karya film dan fotografi. Memiliki minat pada pengembangan media belajar untuk pengembangan diri pada anak-anak melalui media seni, sastra, film dan media baru.
I Kade Karyandana
Petani dan pekerja seni yang memiliki minat pada seni karawitan khas Jembrana, pengembangan pola belajar seni dan aktif sebagai anggota komunitas seni.
Sanggar Bali Tersenyum
Alamat : Jalan Sombang, Banjar Berawantangi Taman, Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali.
Email : id.balitersenyum@gmail.com
Website : https://balitersenyum.id Media Sosial : @idBaliTersenyum